Kamis, 29 Agustus 2013

Menghafal Qur'an? Tak ada kata terlambat..

Berawal dari kedua hadits di bawah ini, gw jadi berpikir..
"Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).
 "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh" (HR. Tirmidzi)


Selama gw hidup, gw belum pernah lagi nemuin ada buku atau kitab, yang sama satu orangnya bisa dibaca berulang-ulang sampe perulangannya pun entah mentoknya sampai berapa, tapi tetep aja ga bosen-bosen buat dibaca. Kecuali Al-Qur'an..

Selama gw hidup, gw juga belum pernah lagi nemuin ada buku atau kitab, yang banyak orang hafal isinya, bukan hanya mendetail intisarinya halaman per halaman, bahkan mendetail sampai taraf huruf per huruf. Kecuali Al-Qur'an..

Kesimpulannya, Al-Qur'an itu satu-satunya buku atau kitab yang cool-nya to the max. Ga ada lagi.. 

Berawal dari bulan Ramadhan kemarin, gw ngerasa kaya ketampar. Pas gw lagi tiduran-tiduran imut nungguin adzan subuh, di RCTI ada acara hafidz Indonesia men. Isinya bocah-bocah gitu, usianya antara 3-7 tahun. Mereka udah banyak aja hafalannya. Cara mereka melantunkan ayat-ayat Allah pun luar biasa menggemaskan, khas kekanakannya. Entah, gw denger mereka me-murajaah hafalannya, air mata gw meleleh gitu. Makanya, setiap sebelum Subuh ga heran kalau gw termehek-mehek, bukan karena diputusin cewek atau alasan syalalalala lainnya, tapi karena ke-awesome-man mereka men. Sungguh..

Mereka harus bertanggung jawab karena udah bikin gw nangis tiap Subuh. Dan mereka langsung bertanggung jawab. Mereka sukses menyalakan gelora "aku ingin menjadi hafidz" dalam diri gw..

Gw tau, hafalan Al-Qur'an gw masih cupu banget, masih segitu-gitu aja, sungguh. Dan gw juga sempet bertanya-tanya, "Usia gw 22 tahun sekarang, terlambat ga ya mulai menghafal Al-Qur'an?" Tapi gw langsung keinget kata-kata seorang kawan, katanya, "Satu hal, jangan menjadi pecundang sebelum bertarung." Gw serasa ketantang gitu. Hhe..

Dan gw juga mencoba berpikir, mungkin karena banyak pertanyaan-pertanyaan yang ga penting (macam pertanyaan gw barusan) yang bisa bikin orang akhirnya mengurungkan niatnya menghafal Al-Qur'an. Intinya mah tekad men. Bismillah..

Gw terkadang terlalu visioner. Tiba-tiba gw kebayang momen momen futuristik gitu. Bakal jadi cool kalau di masa depan ada adegan dimana gw dan istri gw beserta anak-anak gw yang cyuti cyuti, setelah shalat Subuh ngaji bareng gitu yang diakhiri dengan gw mendengarkan anak-anak gw me-murajaah hafalannya. Kalau gw sama istri gw, setiap abis tahajud, jadi semacam duluan gitu. Gw pengen banget membangun peradaban generasi Qur'ani. Semua adegan futuristik tersebut ga akan terjadi, kalau gw ga memulai membenahi diri gw yang begajulan dari sekarang..

Sebenernya gw ga pernah tw pasang surut tekad gw dalam menghafal ini kedepannya gimana. Semacam osiloskop dengan bukit dan lembah dalam gelombangnya kah? Atau semacam deret harmonik yang grafiknya mendekati garis lurus di suatu saat kah? Atau bahkan macam perosotan, dengan gradien kurang dari nol, meluncur drastis menurun ke bawah..

Tapi ada keutamaan penghafal Qur'an yang senantiasa me-rejuvenate azzam gw.. Yakni..

Penghafal Qur'an ditinggikan derajatnya di surga..
Dari Abdillah bin Amr bin ’Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
Kalau kata ulama-ulama, arti shahib Al Qur’an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagian aja, atau selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya..

Keluarga penghafal qur'an kedudukannya istimewa
Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

Al Qur’an akan menjadi penolong bagi penghafalnya
Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

Diberikan kehormatan berupa mahkota kemuliaan
Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

Kedua orang tua penghafal Al Qur’an mendapat kemuliaan
Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an." (HR. Al-Hakim)

Sesungguhnya masih banyak keutamaan-keutamaan yang lain yang tentunya ga kalah awesome. tapi lima keutamaan ini yang selalu membekas di otak gw..

Gw mencoba menghafalkan dengan check point  halaman per halaman, entah keefektifannya bagaimana, sedang dalam masa percobaan, semoga hasilnya terlihat dalam waktu dekat. Dan, gw berazzam pada diri gw, sebelum menikah, setidaknya gw harus sudah hafal 5 juz. Gw sii gamau kalau nanti gw jadi imam shalat, istri dan anak-anak gw ngejadiin bahan tebak-tebakan..
Kata istri, "Coba tebak, nanti ayah baca surat pendeknya apa?" Si anak menjawab, "Aaaah, paling Al-Ikhlas atau Al-Kautsar.."
Krik krik kan.. -.-"
Note: tidak bermaksud mendiskreditkan kedua surat di atas lho..

Hal penting lainnya adalah mengurangi maksiat. Ini nih yang susah. Sekarang tuh ibadah jalan, maksiat juga ga berhenti. Selama kalau lagi mengendarai motor masih suka lirik-lirik kalau ngeliat yang cantik lewat spion mah susah kayanya progresnya. Selama masih suka dengerin orang nge-ghibah, suka ngeceng-cengin orang, suka syalalalalalalalalalala, gw pikir laju pertambahan hafalannya akan tidak signifikan. Ini kok kaya curhat diri sendiri. hhe.. Segini ukuran kita yang jauh dari sempurna dan mendekati hina.. Denger-denger, katanya imam Al-Ghazali aja sampai bolong hafalannya empat puluh lembar gara-gara ga sengaja ngeliat betis wanita.. Gimana dengan kita, yang mana, jaman kaya gini,  paha terdapat dimana-mana, gratis lagi.. sigh..

Yaudahlah yuk, mari menghafal Qur'an.. Ga ada salahnya kan jadi programmer yang hafidz qur'an, jadi politisi yang hafidz qur'an, jadi dosen yang hafidz qur'an, jadi pilot yang hafidz qur'an, jadi ilmuwan yang hafidz qur'an, jadi dokter yang hafidz qur'an, jadi direktur yang hafidz qur'an..

Semangat menghafal!!!

1 komentar: