Rabu, 12 Desember 2012

Epilog, 23 Episentrum

Taken from "23 Episentrum", Adenita


Fase setelah lulus kuliah menjadi sebuah tonggak sejarah yang penting dalam perjalanan hidup setiap orang, terutama seorang sarjana baru. Mencari pekerjaan yang pas, seperti halnya mencari jodoh. Apalagi mencari pekerjaan atau karier yang berhubungan dengan passion, tujuan, dan mimpi-mimpi hidup yang kadang kala menjadi bahan tertawaan orang lain.

Semua orang di dunia ini butuh uang untuk bertahan hidup. Butuh uang untuk meraih impian mereka. Tapi, uang bukan satu-satunya jalan untuk meraih semua itu. Bagaimana cara mendapatkan uang itu adalah sebuah cerita penting yang akan menjadi sebuah kekuatan bagi hati nurani untuk bisa merasakan dan mencium bahwa jalan menuju impian bisa diraih dengan cara yang terhormat dan menyenangkan. Banyak pilihan dan cara untuk mendapatkan uang, apakah hanya mementingkan diri, memuaskan nafsu yang membumbung tinggi untuk memenuhinya? Tapi, dia yang memilih untuk mendapatkan uang dengan cara berkontribusi dan bermanfaat bagi orang lain, adalah dia yang akan membuat hartanya tumbuh eksponensial.

Rasanya hari-hari terlalu berharga jika hanya diisi dengan keluhan atau merutuki nasib tentang pekerjaan. Pekerjaan yang sering ditukar dengan separuh waktu yang dimiliki setiap orang dalam sehari adalah sesuatu yang harus disyukuri lebih daripada sekadar nilai rupiah atau satuan mata uang yang ada. Ketulusan dalam melakukan pekerjaan bukan hanya akan memberi efek kilau pada pekerjaan yang sedang dilakukan, tapi juga memberikan ruh agar ia bernyawa dan terlihat oleh dunia.

Setiap orang mengukir perjuangannya sendiri. Dan, selalu ada kisah-kisah yang terserak tentang perjuangan dalam meraih banyak hal. Saat seorang siswa berjuang lulus ujian. Saat seorang mahasiswa berjuang untuk bisa lulus sidang. Ketika seorang lulusan sarjana berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Saat seorang pekerja berjuang mempertahankan pekerjaannya, pekerja lain sedang berjuang mengubah nasib untuk mencari peluang yang lebih baik. Di saat seorang pekerja berjuang meningkatkan pendapatannya, ada seorang pekerja lainnya sedang berusaha mencari makna kenapa ia harus bekerja? Saat seorang pekerja memiliki target untuk mengejar kenaikan pangkat dan jabatan, seorang lainnya sedang berjuang untuk mengejar kepuasan kerja. Setiap orang bebas memperjuangkan apa yang diyakininya. Tapi pada akhirnya, orang-orang yang punya komitmen, merasa cinta dengan apa yang dilakukan, dan selalu berangkat kerja dengan penuh semangat adalah orang-orang yang sedang membuat perubahan. Dengan energi yang dimiliki, mereka berbagi dan mendorong orang lain untuk merasakan hal yang sama, kebahagiaan--dalam bentuk apa pun. Termasuk, meneruskan apa yang pernah didapatkan dalam hidup ini. Meneruskan kesempatan dan kepercayaan.

That's it..
Here it is, a great song from Nugie, "Lentera Jiwa"


Minggu, 09 Desember 2012

Cukup 1 Pesan


Mata terpejam, namun hati tak redam.
Entah sejak kapan ini dimulai.
Beruntai pesan berderak masuk
Tanpa kurir, hanya gelombang elektromagnetik.
Algoritma terefisien diutarakan.
Ilmuwan sinting pun tak menghasilkan.
Tanda tanya menyeruak.
Yang aku tahu.
1 pesan 2 pangkat sekian semangat.
1 pesan lebih dari 64 bit senyuman.
1 pesan .. Ah, Einstein pun tak sanggup menghitung.

Terima kasih ..
Kamu, ya kamu ..
Hanya itu output yang terbaca ..

Waktu, Mimpi, Gw.



Siapa sangka waktu berjalan begitu cepat.
Ah, sebenarnya waktu tetap itu-itu saja. Tak melambat atau tiba-tiba cepat.
Dentingan jam super mega besar di sana, masih sama pergerakannya.
Jam digital, dengan biner-biner yang mengambil alih, tak juga salah perubahannya.
Arloji putih gw yang hilang pun pasti setuju, tak mau disalahkan.

Jadi siapa yang salah. Gw yang mobilisasinya lambat, atau ternyata sekeliling gw yang dinamis, lebih cepat.

Gw mikir, terlihat berpikir, atau sok sok mikir. Apapun.
Terlalu banyak kebodohan-kebodohan di belakang.
Mimpi-mimpi, harus gw tancapkan. harus.

Hi there..
Teruntuk mimpi-mimpi gw yang tercecer, terserak.
Kalo boleh, izinkan gw mengucapkan (lagi) mimpi-mimpi gw.
tepat di ayunan belakang taman kanak-kanak, mimpi yang murni, penuh kepolosan.
tepat di sekret pramuka, mimpi yang menjalar, hingga memenuhi ruang-ruang otak.
tepat di kotak sabun putih abu, mimpi yang liar dan menyeruak.
tepat di depan laptop, mimpi yang semakin terbentuk.
tepat di puncak-puncak gunung, mimpi yang melangit.
tepat di depan dia, mimpi masa depan.
tepat dalam setiap sujudku untuk-Nya.

So ...
Tulang-tulang perkasa
bergeraklah..

There are far, far better things ahead than any we leave behind. - C.S. Lewis -

Yeah, my new blog..


Di sini, kita tak perlu bermain peran. Walaupun kita sama-sama tahu masih banyak peran yang bermain.
Aku ya aku, kamu ya kamu, kita ya kita, mereka ya mereka.

Tulisan ini aku. Tapi kamu dan mereka punya bagian.
Macam desktop tanpa icon. Jika ini semua tentang aku, tak ada kalian.

Hei kamu, ya kamu.
Siapa pun yang menoleh
atau hanya sekedar melirik.
Berilah makna, agar aku berguru.

You and me
against the world.

Salam hangat.

Muhammad Luthfi Fajar
Newbie blogger.. ^^