Sabtu, 13 Juli 2013

Essay ini Dibuat Tahun Tahun Tahun Tahun Lalu


Selagi me-manage data yang berada pada Hard Disk, tak sengaja menemukan file menarik. Ternyata file tersebut berisi essay saya waktu mencoba apply scholarship ke NTU (Nanyang Technological University) dan NUS (National University of Singapore) sewaktu SMA..

Lumayanlah dengan essay ini ternyata lolos tahap satu pada keduanya. Pada tahap satu ini hanya penyeleksian nilai rapot dari semester satu hingga empat, keorganisasian, prestasi, dan yang kesemuanya dilengkapi dengan essay yang intinya kenapa saya harus mendapatkan beasiswa tersebut. Namun sayang pada tahap dua saya tidak lolos seleksi, keduanya. Tahap dua merupakan tes tertulis yang terdiri dari Math A Level dan Fisika. Sebenarnya tergantung kita daftarnya ke jurusan apa sii, karena saya apply ke Computer Science, jadinya saya tesnya pelajaran tersebut. Fisika sii masih bisa di-handle, karena sama saja dengan pelajaran Fisika di SMA, namun Math A Level itu lho, isinya kalkulus kebanyakan, yang mana saya cuma bisa diferensial sama integral yang ece-ece doang saat itu. Hha.. Kalau daftarnya ke jurusan yang sosial, tesnya hanya Math AO Level, sebelas dua belas sama matematika dasar SBMPTN lah, yang jaman saya namanya SNMPTN.. Bisalah ya.. :)

Tapi tak apa, pengalaman banget. Lolos tahap satu aja senangnya bukan main. Bisa lolos dari ribuan orang, hingga yang tersaring sekitar dua ratus orang. Awesome..
Menggarami diri sendiri.. -.-"

Here it is the essay..

-----

I'll fly to Singapore to reach my future.

            I always consider myself as a dreamer; of course I like to dream. Everyone often dreams, but I think I'm the most frequent one. Most of my dreams don't make sense, but aren't all dreams like that? So, I can't be blamed. To me, dreams that do make sense aren't really dreams, but they're plans.
            I'm not too tall, but I think I'm tall enough. I'm neither skinny nor fat. I'm handsome (I say this to make myself more confident). I'm always proud with what I have, and that's what I believe is best for me.
            I love my family. I love my strong committed father, who is always modest, and strict but for my own good. I love my caring mother, who is always concerned for my well being, who always reminds me to do this and that, and prays for my future. I love my hyperactive little sister, who's just started figuring out her teen years. I really love them so much just as they love me.
            I enjoy writing. Sometimes I want to be a writer. But I'm sure that my talent isn't with a pen and piece of paper, because my writings isn't that good. Some people say that I like to exaggerate things. But for me, too much is better than too little.
            I like math, and like physics even more. But law of physics doesn't apply to me, I'm flexible and easygoing. I'm cold, calm, and not emotional. I'm not affected by any formula; I'm free, and not tied to any molecule.
            I always think that life is full of choices, just like trees that branches and ends on a different bud. Every choices I make, has its consequences. I'm a person that is always ready to make these choices and face whatever consequences that follows.
            I'm stupid, that is what I always say to myself. I always position myself as someone stupid so I won't stop learning new things. I believe that the time when I say that I'm smart, that's the time when my life will end, because I'll turn into someone arrogant, always underestimate the people around me, someone lazy and end up being a disgraced person.
            I'm a committed person. If I want something, I'll never stop chasing it until I finally get it. I'll always try to aim for the sky, because even if I miss, I'm sure that I'll still be among the stars. I know the line between useless and useful, because I know how big my ability is. This is the world where surviving on enthusiasm alone is never enough; we need to have the devotion and hard work to succeed.
           So, basically I'm just an ordinary teenager living an ordinary life. But I'll always try to be someone more. One day, I'll leave my ordinary life behind and become someone great.
          But I haven't gone to college….
          Moreover I haven't gone to Singapore….
          I'll keep on dreaming to get a chance to study there.
          I'll fly to Singapore to reach my future..

------

Essay ini kredit bangetlah untuk temen SMA gua, Tera Wednes Oktireva Harsa yang udah bantuin tranlate-in jadi in English. Jadi awalnya nyoba translate sendiri gitu, tapi fail.. Dibantuin deh akhirnya.. Dia mah kan udah fluently gitu English-nya. Hhe..
Sesungguhnya, gw masih punya mimpi yang sama lho.. Mudah-mudahan bisa S2 disana, kalau ada yang mw bayarin.. :)
Amiin..
Rahasia Allah..

Kamis, 04 Juli 2013

Jejak Pendakian Gunung Pangrango

Puncak Gede terlihat dari Puncak Pangrango..

Waktu itu benar-benar butuh hiburan..
Satu, ada projek yang mentok, karena permintaan yang terlalu tinggi dibandingkan kemampuan saya yang memang masih kurang, plus fee yang "tanda tanya" jika melihat siapa yang meminta dibuatkan sistem ini. Hal ini sebenarnya bagaimana kita menghargai kemampuan kita sii.. Pembenaran.. Hhe..
Dua, skripsi yang tak kunjung tersentuh karena malah lebih tekun dalam pengerjaan projek. Ditambah-tambah kecemburuan terhadap kawan-kawan satu departemen, satu angkatan, yang terlebih dahulu ikut serta dalam mini conference - lima puluh orang seminar dalam satu hari..
Tiga, Levii -notebook kesayangan- yang tiba-tiba Video Graphic Adapter-nya tidak terkoneksi sehingga membuat black screen acap kali menyalakan Levii..

Saya fikir, tiga alasan tadi cukup membuat otak ini jengah dan membuat diri ini membutuhkan pengasingan yang tidak biasa..
Ya, saya ingin memanjakan mata dengan pemandangan yang akan memaksa saya mengucapkan Masya Allah atau Subhanallah atau Allahu Akbar. Walapupun sesungguhnya, tanpa dipaksa, dengan kerelaan hati pun bibir ini dengan senang hati melafadzkannya..
Ya, saya ingin melangkahkan kaki ke tempat yang saya sendiri belum pernah mendatanginya. Menjejakan kaki di dataran-dataran tinggi dan puncak-puncak gunung pasti akan luar biasa. Seakan kita memiliki relationship dengan tanah yang kita pijak. Like Jebraw said on Jalan-Jalan Men..
Ya, saya ingin membiarkan tubuh ini diterpa angin-angin dingin. Rasanya luar biasa hingga harus menggunakan atasan berlapis..

Disini saya tak akan menceritakan kronologis perjalanan saya disana. karena pastinya sudah banyak tulisan-tulisan di blog lain yang menuliskannya. Saya hanya ingin berbagi kebahagiaan mendaki dan menceritakan apa yang menurut saya perlu untuk diceritakan. This is my blog, and of course, I'm the King here.. ^^ 

Saya pergi berempat, termasuk saya..
Satu, Mellisa Illina (@melisyong). Dia kawan satu departemen di Ilmu Komputer IPB. Dulu pernah saya ajak  ke Cikuray dan Papandayan, namun tak mendapat izin dari orang tuanya. Dan sekarang, dia berkesempatan.. ^^
Dua, Afifah Eleksiani (@afifah_el). Dia childhood friend. Tetangga, satu angkatan, tapi karena akselerasi, ya dia jadi satu tahun di atas saya. Lulusan Teknik Lingkungan ITB dan sudah bekerja. Ceritanya lucu hingga dia bisa bergabung di pendakian ini..
Tiga, Agung Pawitra (@agungpawitra). Dia.. angggap saja adik saya.. Masih kelas XI naik kelas XII, SMAN 2 Bogor..
Empat, ya saya.. -.-"

Imel, Afifah, Agung, Saya..

Di antara ketiga kawan saya tersebut, tidak ada yang saling mengenal sebelumnya kecuali saya yang menghubungkan mereka semua. Dan satu lagi, mereka semua first time dalam pendakian. So, hanya saya saja yang sudah pernah mendaki gunung sebelumnya. Bismillah saja..

Sekedar informasi, kami mendaki melalui jalur Cibodas dan turun lagi melalui jalur yang sama. Walaupun sunahnya melalui jalur yang berbeda. #inibukankemasjid
Berikut beberapa momen yang saya tangkap dan yang dapat saya share..

Pemandangan antara POS 0 dan POS 1, biasanya jadi tempat
pengamatan burung.. 
Pos Telaga Biru. Terdapat Telaga Biru dibalik papan tersebut,
walaupun warnanya bukan biru..
Telaga Biru..
Jembatan yang panjang. Disini View-nya bagus..
Beristirahat sejenak menikmati pemandangan..
Pos Panyangcangan. Terdapat pertigaan disini. Ke atas untuk
terus mendaki, ke bawah ke Curug..
Sedikit lelah. Atau banyak. Hhe..
Jalanan yang terdapat air panas di bawah kaki kita.
Momennya agak beruap, terkena uap dari air panas..
Mengisi perut ketika jalan..
Pos Kandang Badak, tempat berkemah..
Pintu tenda yang ditutup menggunakan jarum pentul
agar angin tak masuk..
Perjalanan ke puncak, lumayan seru..
Shalat subuh, di perjalanan, agak terlambat sesungguhnya,
sekitar 6.30. -.-"
Yeah, puncak Pangrango..
Masih, Puncak Pangrango, 3019 mdpl..
Momen lucu di mandalawangi, padang edelweis..
Edelweisnya bagus. :p
Selalu bahagia memang..
Mandalawangi dari kacamata sepatu. Maksudnya? -.-"
Mandalawangi..
Turun dari puncak Pangrango..
Menunggu..
Tempat beristirahat sebelum pulang..

Gambar berbicara lebih banyak bukan?

Sayang sekali, momen ketika turun gunung tidak terabadikan, karena saya tidak memegang kamera yang saat itu dibawa fifah. Hiks.. Walaupun kita sama-sama tau, alam yang sesungguhnya tak bisa di-convert menjadi biner-biner digital.

Selamat dululah teruntuk ketiga pendaki pemula karena berhasil mencapai Puncak Pangrango. Puncak-puncak lain ga kalah worthed untuk dikunjungi lho.. ^^
Salut dengan Agung yang ternyata kuat banget untuk ukuran pemula, berbagi logistik kita. Cool..
Salut juga untuk Imel, untuk ukuran wanita, itu lebih dari lumayan dan OK Mel..
Salut juga untuk fifah. Bisa kan nyampe puncak terus balik lagi? Hhe.. Jangan panikan, plus fisiknya coba dilatih lagi..
Semoga nagih naik gunung yaaaaaaa semua.. ^^

Hmm.. Setelah perjalanan ini saya fikir exp point mendaki saya bertambah, naik ke level yang lebih tinggi.. Bawa dua carrier selama turun dari Kandang Badak ke Telaga Biru gitu. Namun di Telaga biru saya sudah menyerah dalam membawa dua carrier, pundak tak mampu lagi menahan beban. Harus lebih banyak sit up dan push up sepertinya..
Yang harus diingat adalah periksa dulu tenda sebelum berangkat, karena ternyata pintu salah satu tenda tak bisa ditutup. Pada akhirrnya ditutup menggunakan jarum pentul. Itulah pengalaman aneh lainnya.. -.-"

Yeah, that is our journey

Yupz, ini merupakan puncak kelima buat saya.. Dari yang pertama Rinjani berturut-turut Cikuray, Papandayan, Gede, dan kemarin ini Pangrango.. More to come.. I know it.. More to come..

Setiap puncak punya pesonanya masing-masing, selalu camkan itu..
Salam Pendaki..