Selasa, 25 Februari 2014

One Day One Juz

Dewasa ini, lahir sebuah gerakan yang mempersatukan dan menyulut semangat membaca Al-Quran, satu hari sebanyak satu juz setiap orang. Gerakan yang mampu memintal ikatan persaudaraan yang baru, menambah pengalaman dalam keberagaman sudut pandang, dan tentu saja memberikan sensasi petualangan baru yang insya Allah bermanfaat bagi dunia dan akhirat. -Rifqi Ahmad Riyanto-


Saat itu, gw benar-benar dalam keadaan futur. Sudah tiga bulan lamanya halaqah tidak lancar. Futur ini sesungguhnya futur yang dibuat sendiri. Gw fikir seharusnya gw bisa keluar dari keadaan futur itu dengan mudahnya. Entah, setan lebih memiliki bargaining position mungkin saat itu, sehinga dengan mudahnya gw terombang-ambing. Tahu itu salah dan dosa, tapi masih dilakukan. Tahu itu benar dan berpahala, tapi enggan untuk melakukan. Ajakan-ajakan kebaikan seringkali terpinggirkan..

Dari situ gw mulai berpikir bahwa gw butuh berada di lingkungan yang baik dan senantiasa bisa mengingatkan gw. Pernah ga, punya kawan yang dengan kehadirannya saja buat kita malu dan enggan berbuat dosa? Padahal, dia tak berkata apa-apa, tapi dia hanya menghadirkan raganya yang berada dalam radius dekat..

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Gw mendengar ada sebuah gerakan yang mantap, One Day One Juz namanya. Dari namanya kan berarti dalam satu hari kita bakal baca Al-Qur'an satu hari satu juz. Mantap bukan. Gw ga pikir panjang, gw langsung daftar buat ikutan. Setelah daftar maka akan ada dua cara untuk bergabung dalam ODOJ. Cara pertama, orang-orang yang daftar akan dikumpulkan hingga genap 30 orang, barulah dibuatkan grupnya dengan satu orang sebagai admin. Cara kedua, kita akan dimasukkan ke grup yang sudah ada menggantikan orang yang memutuskan untuk keluar dari grup. Itu hasil analisis gw sii, gatau yang benernya gimana. Hhe.. Dan gw masuk ODOJ dengan cara yang kedua. Menggantikan entah siapa sebelum gw. Hhe..

Hari ini genap satu bulan gw ikut gerakan ODOJ, masuk ke grup 13. Disini apa ya, gw merasa gw punya banyak teman dalam melakukan kebaikan, merasa ada yang mengingatkan. Secara nyata, benar-benar "memaksa" gw untuk membaca Al-Qur'an satu hari satu juz. Ada perasaan tak mau kalah saat ada kawan satu grup yang tiba-tiba bilang "Alhamdullah ane juz sekian kholas.." yang lalu diikuti yang lainnya. Fastabiqul Khairat benar-benar sangat terasa. Ya tentunya saat gw belum kholas, gw suka ngerasa malu, yang lain aja pada bisa, kenapa kita ga.. (Langsung inget ini masih utang 2 juz.. -.-")

Persahabatan? Jangan ditanya. Tak ada ikatan yang lebih kuat dari ukhuwah Islamiyah. Ingin tahu? Coba deh daftar ODOJ. Hhe..

Yah intinya ODOJ ini merupakan salah satu sarana mendekatkan kita dengan Allah SWT. Sesungguhnya masih banyak cara-cara lainnya. Karena cara ini cocok untuk gw, ya gw ikutin. Yang penting, yuk sesering mungkin membersamai Al-Qur'an, wherever, whenever..

Al-Qur'an itu terlalu mulia kawan..
Terlalu mulia jika disandingkan dengan kesibukan kita..
Sungguh, meski Al-Qur'an tak kita baca, tak kita hafalkan, tak kita amalkan..
Al-Qur'an sama sekali tak merugi, tak terhinakan sama sekali..
Hey, tapi lihat..
Lihat siapa nanti yang kelak akan menangis tersedu..
Meraung-raung meminta dikembalikan dalam keadaan semula agar memiliki kesempatan untuk membersamai Al-Qur'an..
Bermesraan dengan Al-Qur'an..
Benar-benar menjadikannya sahabat..
(Renungan untuk diri sendiri tentunya)


Yuk, mari kita bermujadalah lagi..
Kuatkan azzam lagi..
Semangat sukses mulia dunia akhirat..

Kamis, 06 Februari 2014

Kangen Melingkar..

Beberapa bulan terakhir ini kelompok liqa gw agak ga sehat. Kenapa ya, mungkin karena mutarabbinya pada bandel-bandel, dengan mudahnya bisa izin gitu aja, sok sibuk macam gw. Imbasnya, pada setiap liqa, yang hadir hanya dua sampai tiga orang dari total tujuh orang, miris. Dari situ, jadwal liqa jadi tidak menentu, kadang dua minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Tak ada yang perlu disalahkan gw rasa, jadi bahan intropeksi masing-masing..

Gw akui selama ketidaksehatan itu, hidup gw rada hampa. Bisikan setan rasanya bisa lebih beradu argumen dengan kebaikan hati. Mungkin karena hati ini kurang disiram. Dulu, setiap minggunya ada yang mengingatkan ibadah yaumiah. Sudah berapa lembar Tadarusnya minggu ini? Sudah berapa kali bolong Shalat Duha dan Shalat Tahajudnya? Sudah berapa banyak berbuat baik kepada orang tua? Sudah tambah berapa ayat hafalannya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sesungguhnya tidak selalu diucapkan secara zahir. Tapi setiap pertemuan dan memandang wajah-wajah basah terkena air wudhu itu, selalu membuat gw berpikir..

Ya, gw kangen melingkar kembali..

Angin segar itu muncul. Semangat-semangat itu muncul kembali. Ada panggilan rutin dua minggu ini dan tambahan personil baru yang katanya usianya lebih tua dari kita. Dua minggu kemarin tak bisa hadir, karena harus menginap di kantor. Hiks..

Inshaa Allah minggu ini merapat..

Gw kangen melingkar kembali..