Lalu..
Dinginlah tangan, hati, dan tulang
dan dinginlah tidur di bawah batu dan ilalang
lagi dan lagi terbangun di ranjang batu
sampai matahari lenyap dan bulan mati membisu,
Di dalam angin hitam, bintang-bintang kan mati
membiarkan mereka berbaring di sana, di atas emas murni
disertai makhluk kegelapan mengayunkan tangan
di atas lautan mati dan tanah layu tak bertuan
Lalu..
Hangatlah seluruh tubuh hingga pelosok jiwa
dan hangatlah tidur di atas dan di balik tanah liat
kesekian kali terbangun berbantalkan kapuk bahkan lebih
hingga sangkakala dibunyikan dan seluruhnya tiada
Di dalam angin putih, kalbu-kalbu menjadi penerang
membiarkan mereka berbaring di sana, di atas iman Islam
sampai Penguasa Semesta Alam mengulurkan tangannya
sungai-sungai dengan susu di dalamnya menjadi tujuan
Kamis, 26 Juni 2014
Senin, 23 Juni 2014
Aku Duduk Memikirkan
Di dalam keremangan, aku duduk memikirkan
segala hal yang pernah kulihat,
ilalang-ilalang pada sabana dan ngengat-ngengat yang beterbangan
di musim kemarau yang telah lewat
Dedaunan segar menahan bulir embun
di musim hujan yang telah berlalu,
bersama kabut pagi dan cahaya matahari
serta angin yang bertiup di rambutku
Di dalam keremangan, aku duduk memikirkan
tentang apa jadinya dunia ini
bila hanya ada musim kemarau
tanpa disusul musim hujan
Karena masih sangat banyak
Hal-hal yang belum sempat kukagumi
di setiap hutan dalam setiap pendakian
ada warna hijau yang berbeda tuk dinikmati
Di dalam keremangan, aku duduk memikirkan
orang-orang di zaman dahulu,
dan orang-orang yang akan melihat dunia
yang aku sendiri takkan pernah tahu
Tapi sementara aku duduk berpikir
tentang masa-masa yang telah berlalu,
kupasang telinga mendengarkan langkah kaki
dan suara-suara di depan pintu
segala hal yang pernah kulihat,
ilalang-ilalang pada sabana dan ngengat-ngengat yang beterbangan
di musim kemarau yang telah lewat
Dedaunan segar menahan bulir embun
di musim hujan yang telah berlalu,
bersama kabut pagi dan cahaya matahari
serta angin yang bertiup di rambutku
Di dalam keremangan, aku duduk memikirkan
tentang apa jadinya dunia ini
bila hanya ada musim kemarau
tanpa disusul musim hujan
Karena masih sangat banyak
Hal-hal yang belum sempat kukagumi
di setiap hutan dalam setiap pendakian
ada warna hijau yang berbeda tuk dinikmati
Di dalam keremangan, aku duduk memikirkan
orang-orang di zaman dahulu,
dan orang-orang yang akan melihat dunia
yang aku sendiri takkan pernah tahu
Tapi sementara aku duduk berpikir
tentang masa-masa yang telah berlalu,
kupasang telinga mendengarkan langkah kaki
dan suara-suara di depan pintu
Langganan:
Postingan (Atom)